Sekolah Para Pembunuh (Antara Membunuh, Mencetak dan Membangun) Part 3

Mencetak Manusia?
Pernah suatu waktu mendengar curhatan seorang PNS yang jadi guru sambil membuka jasa les curhat. “Kenapa anak sekarang bebal-bebal?, udah ada les, udah dikasih les hingga teknologi”. Dengan nada cengengesan saya menjawab “mungkin karena terbunuh pelajaran yah….”
Apakah sekolah mencetak manusia?
Pernah juga saya berdebat dengan salah 1 kepsek (yang agak gimana gitu). “Sekolah adalah tempat mencetak manusia terampil”. Benarkah sekolah tempat untuk mencetak manusia?
Apakah sekolah ini seperti pabrik? Apakah pendidikan juga sama halnya kayak pabrik?
Dalam kasus ini kita masukan sekolah sebagai jalur pendidikan formal selain jalur nonformal (masyarakat) dan informal (keluarga). Sekolah pada dasarnya adalah bagian dari pendidikan, yaitu pendidikan formal yang sebenarnya digunakan untuk membangun manusia. Karena pendidikan tujuannya adalah untuk membangun manusia bukan mencetak. Kok bisa ada image bahwa sekolah tempat mencetak manusia? Ya karena dari sejarah sekolah sudah seperti itu, manusia yang masuk ke sekolah memang dicetak. Padahal sekolah adalah bagian kecil dari pendidikan dan pendidikan itu membangun manusia. Membangun kesadaran manusia yang awalnya tidak mengerti menjadi mengerti dan sadar plus melakukan.
Dari sejarahnya pun sekolah sudah mengalami banyak drama, ya salah 1 efek dari drama sejarah sekolah adalah manusia yang seragam. Efek dari manusia yang seragam karena diseragamkan oleh sekolah adalah “kreativitas yang terbunuh”. Kreativitas yang terbunuh ini mempengaruhi potensi siswa sehingga potensi siswa yang harusnya diarahkan malah “terbunuh”. Siswa yang memiliki potensi di bidang olahraga dipaksa harus mampu menguasai semua mapel, padahalkan guru tidak menguasai semua mapel. Kreativitas terbunuh bagian juga dari efek pemaksaan talenta yang salah. Seperti memaksa les yang tidak sesuai pada potensi siswa tersebut.
Terus solusinya apa?
– Asesmen kebutuhan belajar secara kontinyu
– Adanya parenting dari sekolah
– Pengembangan potensi sejak dini
– Mengajarkan tentang mengetahui diri seorang siswa tentang apa yang harus dikembangkan dari dirinya.
Referensi
Sekolah Membunuhmu Karya Ary senpai & Abi Emkom
Positive Parenting Karya Muhammad Fauzil Adim

[Graha Sedekah; dengan semangat baru memulai perjalanan sejak dilaunching 17 Agustus 2015. Demi menggerakkan generasi qur’ani Indonesia melalui cita-cita visioner mengenai pendidikan yang islami, akan terus berperan aktif dengan semangat tanpa henti untuk fokus mengelola potensi umat dalam rangka membangun peradaban menuju ridlo ilahi]

Graha Sedekah On Twitter

Videos

Message from server: "Forbidden". Check in YouTube if the id UC6CockkOhf8zCNLRP041dqg belongs to a channelid. Check the FAQ of the plugin.

Hubungi Kami

Branch Office:
Jl. Sendangsari VI/110 Kalicari, Pedurungan Semarang Jawa Tengah 50198

Head Office:
Jl. Karanglo No.64 Gemah, Pedurungan
Semarang Jawa Tengah 50191

(024) 6732444
         0815 7775 744

2B403FD8

Recent Comments