GRAHASEDEKAH.ILMIFOUNDATION.OR.ID::Via Vallen, siapa sih yang enggak kenal dengan penyanyi yang bisa dibilang multitalenta ini? Dari kalangan perjaka hingga duda, dari warung kopi disebelah rumah hingga instansi pemerintah juga tak luput dari lagu yang dinyanyikan oleh Mbak Via Vallen ini. Dengan pembawaan yang mudah diterima oleh banyak orang tak sedikit yang awalnya tidak begitu tertarik dengan music melayu atau dangdut jadi mulai menyukai hal tersebut.
Terus apa hubungannya Via Vallen dengan “dakwah” yang menjadi judul tulisan ini?
Dakwah dalam arti luas dikatakan sebagai “ajakan, mengajak atau menyeru” dalam konteks khusus dikatakan atau diartikan sebagai proses mengingatkan kearah yang lebih baik, seperti mendidik seseorang itu juga termasuk dakwah, menjadi pedagang yang jujur juga termasuk dakwah, atau menjadi pemimpin yang amanah juga termasuk dakwah.
Dari “dakwah” itu sendiri bisa diturunkan lagi kategorinya menjadi saling mengingatkan satu sama lain dalam kebaikan plus memberi contoh. Contoh yang kayak gimana? Dan contoh apa yang harus diberikan satu sama lainnya ini? Selama ini kita selalu berkutat pada masalah seperti perbedaan pendapat seperti pada sholat subuh tapi kita terlupa bagaimana kita harus melakukan hal yang lebih dari itu. Terus sebenarnya dakwah buat apa sih? Secara umum “dakwah” memiliki salah satu tujuan yaitu dalam hal perbaikan generasi. Generasi yang kayak gimana yang akan dibangun? Generasi micin yang suka cengeng dan manja plus baperan? Tentunya generasi yang akan dibangun dalam “dakwah” adalah generasi peradaban menuju ridho illahi contohnya dalam hal pendidikan akhlak. Emang ada hubungannya sama lagunya via vallen lagi? Jawabannya enggak ada sih 😀 tapi coba deh misal Via vallen pakek trik nyanyi yang biasa-biasa aja pasti juga bosan yang dengerin :D. Nah yang dibutuhkan saat ini dalam perbaikan generasi dalam perbaikan akhlak adalah pembaharuan yang menurut saya tidak biasa-biasa saja. Alias harus ad acara lain dalam hal memperbaiki generasi penerus yang mengutamakan akhlak, karena melihat kejadian yang terjadi saat ini banyak sekali orang cerdas namun tak berakhlak mulia, banyak ahli agama yang merusak agamanya sendiri bahkan banyak ahli hukum yang merusak hukum itu sendiri untuk kepentingan perut atau syahwat.
Terus apakah setiap orang bisa terlibat dalam pembaharuan alias pembangunan/perbaikan generasi yang berakhlak? Bisa kok. Terus gimana caranya?
- Ikut berkontribusi dalam kegiatan amal
Kegiatan amal? Contohnya adalah jika ada lembaga yang menawarkan seperti kotak infaq/sejenisnya dalam pembangunan pesantren atau waqaf, sebaiknya kita ikut menyumbang karena donasi kita begitu dibutuhkan dalam pembangunan pesantren. Kontribusi yang lainnya masih banyak sih sebenarnya.
2. Berkontribusi Melalui Program Zakat, Infaq, Sedekah, Waqaf.
Contohnya, Pesantren Qur’an ILMI membutuhkan dana sebesar 500 juta untuk pembangunan Pesantren, kemudian mengajak masyarakat untuk waqaf, maka sebaiknya kita ikut waqaf/berdonasi dalam pembangunan pesantren tersebut sebagai sarana kontribusi kita dalam perbaikan generasi penerus.
3. Memberi Contoh
Dalam perbaikan generasi penerus memberi contoh yang bagus adalah hal yang saat ini dibutuhkan baik dalam keluarga, lingkungan kerja maupun dimana saja karena memberi contoh lebih baik daripada hanya sekedar berucap enggak jelas
Sekian dan terima kasih atas membaca tulisan yang enggak nyambung ini. semoga bermanfaat.
[Graha Sedekah; dengan semangat baru memulai perjalanan sejak dilaunching 17 Agustus 2015. Demi menggerakkan generasi qur’ani Indonesia melalui cita-cita visioner mengenai pendidikan yang islami, akan terus berperan aktif dengan semangat tanpa henti untuk fokus mengelola potensi umat dalam rangka membangun peradaban menuju ridlo ilahi]